Terinspirasi
dari perkuliahan Filsafat Ilmu oleh Prof. Dr. Marsigit, M. A. pada hari kamis,
09 Oktober 2014
Objek
filsafat itu yang ada dan yang mungkin ada. Sifatnya tak terhingga dan berdimensi.
Salah satu sifat filsafat adalah tetap, berubah. Manusia selalu bertanya segala
sesuatu yang ada yang dan yang mungkin ada. Yang tetap itu sejalan dengan yang
ada di dalam pikiran. Yang berubah itu yang ada di luar pikiran. Jadi sebelum
menentukan sesuatu, pikirkanlah dari banyak sudut. Karena sudut pandang itu
berpengaruh dalam banyak hal. Mempelajari filsafat, merubah pandangan saya. Filsafat
itu bisa sebagai ilmu, sebagai pandangan hidup atau sebagai cara berfikir.
Saya
teringat Immanuel Kant itu ternyata selain seorang ahli filsafat, juga seorang
ahli psikologi. Ia mengklasifikasikan pembagian kepribadian manusia berdasarkan
sifat-sifatnya. Ada empat, yaitu plegmatis, koleris, melankolis dan sanguinis.
Orang yang
plegmatis itu katanya cinta damai. Orang koleris itu berjiwa kepemimpinan.
Sedangkan melankolis itu sifatnya perfeksionis. Dan orang sanguinis itu
biasanya orang yang populer.
Saya sering
memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar saya. Tanpa saya sadari, ternyata
saya sering menemukan teman yang memiliki sifat-sifat seperti itu. Ternyata
memperhatikan orang di sekitar kita itu menyenangkan. Kita bisa sekaligus
mempelajari psikologinya.
Dalam hidup,
setiap orang pasti punya ego yang kadang kala besar namun kadang kala bisa ia
redam atau sembunyikan. Manusia itu pasti selalu bertindak sesuai dengan
kepentingan dirinya sendiri. Ada orang yang tidak peka dan mudah terbakar
emosinya. Namun ia sangat teliti. Pernah saya jumpai seorang teman yang jiwa
kepemimpinannya tinggi, biasanya ia sering menjadi ketua kelas atau ketua
kelompok. Ia punya wibawa dan pesona pemimpin yang tinggi. Ada pula teman yang
sangat detail dalam mengerjakan tugas, semua yang ia kerjakan harus sempurna. Kadang
ada bagusnya juga bergaul dengan tipe orang seperti ini. Bukan bermaksud untuk
pilih-pilih teman, tapi kepribadian kita sesungguhnya dipengaruhi oleh paling
tidak lima orang terdekat dalam pergaulan sehari-hari. Ingat kata pepatah, “kalau
bergaul dengan tukang parfume, maka kita biasanya akan kebagian wanginya”. Maka
bertemanlah dengan semua orang, tapi pilih-pilih teman untuk memperbaiki diri
kita juga baik.
Tujuan hidup
ini tentulah memperoleh kebahagiaan. Salah satu cara menjadi bahagia itu adalah
menjadi orang baik. Orang baik biasanya akan bahagia. Sebisa mungkin bersikap
baiklah kepada semua orang. Meskipun kita ada kebebasan untuk memilih, pilih
yang terbaik. Karena sesungguhnya tidak ada kepentingan lain dari berteman itu selain
berteman itu sendiri.
0 komentar:
Silakan Bekomentar.!!!
Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
Posting Komentar